Wednesday, July 25, 2012

Pneumonia


Pneumonia

Definisi
Pnemonia adalah peradangan yang mengenai parenkim (jaringan) paru, pada bagian terjauh dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi (saling menempel) jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
Terjadinya pnemonia bergantung pada banyaknya kuman, tingkat kemudahan dan luasnya daerah paru yang terkena serta daya tahan tubuh. Adapun yang merupakan faktor predisposisi antara lain kebiasaan merokok, pasca infeksi virus, penyakit jantung kronik, diabetes mellitus, keadaan imunodefisiensi, kelainan atau kelemahan struktur organ dada serta penurunan kesadaran.
Penyebab
Pnemonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, penyebab terseringnya adalah bakteri (S.pneumonia, H.influenza, S.aureus, P.aeruginosa, M.tuberculosis, M.kansasii, dsb), namun dapat juga disebabkan oleh jamur (P.carinii, C.neoformans, H.capsulatum, C.immitis, A.fumigatus,dsb), protozoa (toksoplasma) serta virus (CMV, herpes simpleks).
Kuman penyebab biasanya berbeda di antara satu daerah dengan daerah lainnya, juga berkaitan dengan interaksi faktor-faktor terjadinya infeksi, cara terjadinya infeksi serta perubahan keadaan pasien seperti gangguan sistem imun, adanya penyakit kronik, polusi lingkungan dan juga penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Gejala dan Tanda
Gejala klinis yang dapat ditemukan dapat ringan, fulminan (berat), bahkan fatal. Adanya demam, batuk nonproduktif (tidak berdahak) ataupun produktif (berdahak) dengan sputum purulen (kekuningan), nyeri dada pleuritik (dipengaruhi oleh pernapasan), menggigil, rigor, serta nafas yang pendek adalah gambaran yang sering ditemukan. Selain itu dapat juga ditemukan pasien dengan keluhan nyeri kepala,  mual, muntah, diare, mialgia (nyeri otot), arthralgia (nyeri sendi) serta fatigue (kecapaian).
Tanda-tanda yang sering timbul adalah takipneu (frekuensi bernafas >20x/menit), takikardi (denyut nadi >100x/menit).
Pemeriksaan Tambahan
Pada pemeriksaan laboratorium rutin, umumnya ditemukan leukositosis (peningkatan jumlah leukosit dalam darah) pada infeksi bakteri. Leukosit (sel darah putih) normal atau rendah dapat disebabkan oleh infeksi virus atau mikoplasma, atau dapat juga terjadi pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respon leukosit, atau pada orang tua, lemah atau dengan kegagalan sistem imun.
Pemeriksaan lain yang dilakukan adalah pemeriksaan biakan bakteri atau agen penyebab lainnya. Bahannya bisa berasal dari dahak, darah, atau jaringan paru. Selain itu juga dilakukan kultur kuman yang bermanfaat untuk pra terapi dan evaluasi terapi selanjutnya.
Tata Laksana
Terapi yang diberikan pada pasien pnemonia adalah terapi kausal (penyebab) terhadap kuman penyebab sebagai terapi utama, serta terapi suportif umum.  Terapi kausal misalnya antibiotik secara empiris seperti ampislin-sulbaktam, amoksisilin/asam klavulanat, sefalosporin generasi II pada pnemonia komunitas, sefalosporin generasi III atau antipseudomonas pada pnemonia nosokomial, antijamur golongan azol pada pnemonia karena jamur, kotrimoksazol atau dapson pada pnemonia karena P.carinii, serta makrolid, doksisiklin atau fluorokuinolon pada pnemonia atipik.
Adapun terapi suportif yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien, misalnya pemberian terapi O2 (oksigen),  terapi inhalasi  pada dahak yang kental, fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, pengaturan cairan, dan terapi lain yang dibutuhkan.

No comments:

Post a Comment