Thursday, July 12, 2012

Flek Paru (Tuberkulosis Paru (TBC Paru)


Flek Paru (Tuberkulosis Paru (TBC Paru))


Definisi
Penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh kuman kelompok Mycobacterim tuberculosis.  WHO 1990 menyatakan bahwa sekitar 1760 juta orang (1/3 penduduk dunia) yang terinfeksi kuman tuberkulosis. Di negara berkembang tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan utama di masyarakat. Tb merupakan penyebab utama kematian nomor 2 di Indonesia.
Cara penularan penyakit ini melalui droplet yang dikeluarkan oleh penderita TB yang dalam udara yang dapat bertahan dalam suhu kamar (25-30o). Orang dapat terinfeksi apabaila droplet tersebut terhirup dalam saluran pernapasan.
Gejala Klinis
Gejala yang timbul pada penderita TBC paru adalah;
  • Batuk-batuk yang produktif ³ 3 minggu
  • Batuk berdarah
  • Sesak nafas
  • Nyeri dada
  • Lemah, letih
  • Berat badan menurun
  • Nafsu makan menurun
  • Berkeringat pada malam hari
  • Demam yang tidak tinggi
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin terutama LED. Sebagian besar kasus kadar LED meningkat pada penderita TB paru. Selain itu dilakukan pemeriksaan dahak/sputum sebanyak 3 kali. Hasil positif menunjukkan bila 2 dari 3 sampel dahak ditemukan  BTA (bakteri tahan asam). Diagnosis pasti dapat dilakukan kultur dan pada hasilnya terdapat kuman Mycobacterium tuberculosis.
Pemeriksaan rutin lainnya adalah foto rontgen paru. Dilakukan foto dalam 2 posisi yaitu dari depan dan samping. Foto rontgen dada dilakukan di awal dan pada akhir pengobatan untuk memonitor keberhasilan pengobatan, biasanya dilakukan setelah pengobatan 2 bulan dan 6 bulan.
Pemeriksaan imuno-serologis dilakukan bisanya pada anak, dilakukan uji kulit dengan tuberkulin (tes Mantoux) dikatakan positif bila terdapat kemerahan disekitar kulit yang diuji > 15 mm. 
Gambar : Hasil uji kulit tuberkulin (mantoux)
Penatalaksanaan
Terapi dilakukan dengan pemberian OAT (Obat Anti Tuberkulosis). OAT harus diberikan dalam kombinasi sedikitnya dua obat yang bersifat bakterisid (isoniazid dan rifampicin) dengan atau tanpa obat ketiga. OAT yang tersedia adalah Isoniazid (H), Rifampicin (R), Etambutol (E), Streptomicin (S), Pirazinamid (Z). Kepatuhan pasien sangat penting untuk kesembuhan total dari kuman Tb.  
Panduan OAT dan kategori  pada TB paru (WHO 1993)
Panduan OAT
Klasifikasi dan tipe penderita
Fase awal
Fase lanjutan
Kategori 1
- BTA (+) baru
- Sakit berat : BTA (-) luar paru
2HRZS(E)
2HRZS(E)
4RH
4R3H3
Kategori 2
Pengobatan ulang :
- Kambuh BTA (+)
- Gagal
2RHZES/1RHZE
2RHZES/1RHZE
5RHE
5R3H3E3
Kategori 3
- Tb paru BTA (-)
- Tb luar paru
2RHZ
2RHZ/2R3H3Z3
4RH
4R3H3
Keterangan :      2HRZ = tiap hari selama 2 bulan
                             4RH= tiap hari selama 4 bulan
                             4H3R3 = tiga kali seminggu selama 4 bulan


No comments:

Post a Comment